Gambar: Panorama London dilihat dari Sungai Thames pada saat senja, dengan Jembatan Menara, Tower 42 dan 30 St Mary Axe tampak di kejauhan. |
Pada tahun 410M, London hancur setelah bangsa romawi meninggalkan kota tersebut. Untuk membangun kota ini, masyarakat membangun beberapa jembatan salah satunya London Bridge pada tahun 1831. Namun, karena alasan tidak dapat dilewati oleh kapal-kapal besar, jembatan london ini diruntuhkan dan dibangun jembatan baru Bridge Town yang dapat dibuka tutup. Ada 30 jembatan yang terbangun hingga saat ini guna menunjang arus perdagangan.
Tahun 1348, Kota London terserang wabah penyakit Pes, wabah ini menyebabkan 30 ribu jiwa hilang nyawa. Penyebab utama adalah banyaknya tikus pes yang berkeliaran. Merupakan keuntungan atau kerugian, kebakaran besar terjadi saat itu. Tikus-tikus mati, namun kebakaran menghanguskan sepertiga London. Kota London kembali mengalami kemunduran.
Kondisi London yang memprihatinkan, membuat ahli matematika, Sir Christopher Rent membangun ulang London. Namun ia gagal dalam mewujudkan impiannya. Meskipun ia gagal dalam membangun Kota London, tapi Rent berhasil membangun Saint Paul, merupakan katedral terbesar yang pernah dibuat.
Tahun 1848, London kembali terpuruk kala wabah kolera menyebar seantero kota yang membunuh 14 ribu jiwa. Pada saat itu, kondisi sistem sanitasi Kota London sedang mengalami masalah yang mengharuskan sisa-sisa kotoran manusia mengalir melalui saluran pembuangan air. Karena saluran pembuangan air di London bermuara di Sungai Thames, maka kondisi Sungai Thames dipenuhi dengan kotoran manusia. Pencemaran besar terjadi di sekitar jembatan, ini terlihat dari kotoran manusia yang menggulung tebal serta bau busuk yang menyertainya. Kondisi sistem sanitasi yang buruk seperti ini menyebabkan berbagai macam penyakit datang seperti disentri, tipus, dan kolera yang dapat menyebabkan kematian. Pemerintah menunjuk Joseph Bazalgette untuk menyelesaikan masalah yang ada. Bazalgette merencanakan sistem saluran air baru yang dibangun diatas lereng lembah. Saluran baru tersebut akan mengalirkan kotoran manusia ke muara Sungai Thames untuk disalurkan lagi ke laut.
Setelah kebangkitan kota dari masalah sanitasi, London membangun sarana dan prasarana transportasi berupa subway. Subway pertama ini merupakan salah satu alat transportasi massal di London. subway tersebut berupa jalur pemotong yang melintasi bawah tanah Sungai Thames tepat di sisi Tower of London dengan panjang 410 meter.
Sungai Thames selain menjadi potensi bagi Kota London, sungai ini juga mengancam kelangsungan kota. Januari 1928 Thames meluap dan menyebabkan banjir di Kota London. hal ini membuat insinyur-insinyur handal di London bekerja keras untuk memberikan solusi bagi Kota London. Masalah banjir dapat diatasi dengan pembangunan pintu air di hilir sungai Thames. ketika air pasang dari laut memasuki sungai, maka pintu air akan otomatis menutup dan menghalangi datangnya banjir di wilayah sempadan sungai.
Pembangunan di Kota London terutama di bidang infrastruktur baik itu prasarana sanitasi maupun transportasi merupakan salah satu upaya pembangunan kota yang kompak karena ada integrasi antara pembangunan kota dan pengelolaan transportasinya. perencanaan kota kompak dengan berbasis sains dan teknik dapat menjadikan suatu pembangunan kota yang sustainable dan terpadu.
Sumber:
Avinda. 2012. "Sejarah Kota London" dalam http://vindadn.blogspot.com/2012/09/sejarah-kota-london.html diakses pada 5 Oktober 2014.
Gambar: dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:London_Thames_Sunset_panorama_-_Feb_2008.jpg